Sabtu, 11 Maret 2023

Semiotika dalam kehidupan sehari-hari bersama stick mayoret

Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai "tanda" atau "penanda". Dalam bahasa yunani disebut dengan semeion yang mempunyai arti tanda/sign. Hal ini banyak sekali semiotika yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan adanya semiotika dalam kehidupan, kita dapat menyadari "tanda" atau "penanda" sebagai penyelesaian terjadinya kesalah pahaman dalam membaca atau mengartikan makna sesuatu tanda. 

             

Gambar diatas merupakan foto saya bersama stick mayoret kesayangan saya dan saya biasa menyebutnya dengan kata tongkat. Hanya tersisa foto itu yang saya punya karena tongkat tersebut milik sekolah. Sebenarnya itu tongkat yang sudah disediakan oleh sekolah saya, tetapi boleh dibawa pulang untuk latihan. Tongkat tersebut memberikan cerita kenangan yang indah bagi hidup saya. Selain sebagai peneman saya tongkat tersebut memiliki fungsi tersendiri yaitu sebagai alat pelengkap seorang mayoret yang akan menampilkan aksi serta sebagai penunjuk mengatur barisan pasukan dengan sedikit bunyi saat digerakan dan tanda alunan musik saat hendak dimulai.

Saat menduduki bangku sekolah menenengah atas saya mengikuti ekstrakurikuler drumband. Pada awal nya saya memakai alat bagian marching bell namun menurut saya alat tersebut sedikit berat saat dikalungkan hingga pada akhirnya saya terpilih menjadi mayoret untuk memimpin barisan kelompok drumband angkatan saya. Awalnya saya sedikit ragu karena saya tidak terlalu percaya diri untuk tampil kedepan nya sebagai memandu barisan dan menampilkan sedikit atraksi menggunakan tongkat dalam penampilan, tetapi teman-teman dan kaka kelas sangat mendukung dan meyakinkan bahwa saya bisa melakukan nya. 

Ketika saya yakin menjadi mayoret saya akhirnya dikenalkan dengan stick mayoret tersebut yang memiliki tampilan menarik, terdapat mahkota dari alumunium, gagang nya terbuat dari pipa besi berwarna hitam dengan panjang kurang lebih 135cm, serta tali yang melekat pada tongkat berwana pink dan dua dua tali hias dibagian bawah tongkat. Saya benar-benar belum pernah berpengalaman untuk menggunakan tongkat tersebut dengan itu saya terus dilatih oleh pelatih serta kaka kelas yang sudah berpengalaman menjadi mayoret sebelum nya. Tadinya saya hampir menyerah karena dengan tongkat yang sedikit berat dan harus diputar-putar dengan cepat, sangat kaku sekali saat melakukan nya. Lalu pelatih menyarankan untuk membawa pulang tongkat nya dan sering berlatih dirumah. saya terus latihan di sekolah maupun di rumah dengan tongkat tersebut yang selalu saya bawa dari ke sekolah-pulang ke rumah, ke sekolah lagi dan begitupun seterusnya saking sayang nya sama tongkat tersebut dan keseringan latihan saya sampai terbawa mimpi latihan memutar-mutar tongkat tersebut. Pernah saat berlatih melempar-lempar tongkat keatas sempat tidak tertangkap dan mengenai kepala saya, rasanya benar benar sakit dan pusig tetapi saya tidak menyerah untuk mencobanya. Tongkat tersebut menemani saya untuk tampil disekolah hingga beberapa acara karena sebagai komando didepan saya harus melakukan penampilan yang terbaik. Ada waktunya tali tongkat bagian bawah terlepas entah kemana dan sudah mendekati penampilan untuk acara wisuda kaka kelas akhirnya saya bergegas untuk membuat sendiri menggunakan benang wol dan saya bentuk dengan menarik. Ketika sudah memegang tongkat mayoret saya merasa lebih percaya diri karena merasa mempunyai teman yang sudah sangat dekat dan dapat bekerja sama dengan baik dengan tongkat tersebut walaupun masih susah susah gampang ketika saat melakukan sedikit atraksi saat tampil.

Dalam semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce yaitu semiotika menggunakan konsep atau element triangle meaning yang terdiri atas sign (tanda), object (acuan tanda), dan interpertant (penggunaan tanda). Cerita tongkat mayoret saya diatas sebagai contoh semiotika dalam kehidupan sehari-hari saya dan dapat dikaitkan dengan teori tersebut pada elemen sign tersendiri terdapat simbol, ikon, dan indeks yang terdapat dalam cerita saya yaitu ketika saya menggunakan stick mayoret, untuk object dapat di isi dengan benda tersebut yaitu stick mayoret, dan selanjutnya interpertant element yang menjadikan konsep pemikiran seseorang menggunakan tanda dan menjadikan tanda tersebut menjadi sebuah makna dengan itu dalam cerita saya yaitu stick mayoret sebagai teman saya untuk tampil serta membuat saya lebih percaya diri saat menggunakan nya karena sudah mengalami masa-masa dari tidak bisa apa-apa sampai bisa menampilkan pertunjukan yang baik. 

sampai disini dari cerita pengalaman kehidupan saya dengan tongkat mayoret kesayangan saya yang dapat dikaitkan dengan semiotika merupakan salah contoh dalam kehidupan sehari-hari. Saya mengucapkan terimakasih untuk yang sudah baca cerita pengalaman terindah dan tidak bisa dilupakan bagi saya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengidentifikasi Mitos Metonimi dan Metafora pada Jurnal Series ”School 2017”

Mitos :  Menurut analisis yang telah kami lakukan, mitos yang terdapat pada series School 2017 memperlihatkan aksi karakter utama yang men...